PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) memberikan apresiasi kepada Pemerintah Desa Dayo, Kecamatan Tandun yang telah menggelar bakti sosial khitanan massal dan donor darah dalam rangka memeriahkan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Karena kegiatan yang dilaksanakan tersebut, sangat membantu dan menyentuh langsung kepada masyarakat.
"Satu titik darah sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk keberlangsungan hidup bagi yang membutuhkan. Kegiatan ini wujud kepedulian sosial kemanusiaan. Saya mengajak masyarakat untuk aktif mendonorkan darahnya ke PMI Rohul," ungkap Wakil Bupati Rohul H Indra Gunawan didampingi Ketua GOW Rohul Sri Yulita Indra saat meninjau kegiatan khitanan massal dan donor darah di aula Kantor Desa Dayo, Kecamatan Tandun, Sabtu (20/8).
Wabup didampingi Camat Tandun M Rodi SSos menyapa dan memberikan semangat kepada para anak-anak yang ikut khitan massal dan motivasi kepada warga yang dengan sukarela antrean untuk mendonorkan darahnya.
Indra menjelaskan, donor darah ini sangat penting, selain baik untuk kesehatan sendiri, juga bentuk kepedulian sosial kemanusiaan.
"Alhamdulillah kita mengucapkan terima kasih antusias masyarakat cukup tinggi mengikuti kegiatan bakti sosial khitanan massal dan donor darah di Desa Dayo," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Dayo Marjono SAP mengatakan kegiatan khitanan massal dan donor darah yang digelar Pemdes Dayo sebagai wujud kemanusiaan terhadap sesama. Baginya, ini kegiatan sederhana yang bisa dilakukan setiap orang untuk membantu menambah stok darah di Desa Dayo.
"Kegiatan ini sebetulnya rutin kita gelar setiap tahunnya, seperti donor darah dan sunatan massal, setiap ada momen selalu kita lakukan seperti ini karena bermanfaat bagi masyarakat, antusias masyarakat alhamdulillah cukup tinggi," sebutnya.
Marjono menjelaskan, kegiatan bhakti sosial ini, masih dalam rangka memeriahkan HUT ke-77 kemerdekaan RI.
"Kebetulan pelaksanaannya bertepatan dengan momen HUT Kemerdekaan RI. Bahkan momen lain pun sering kita laksanakan kegiatan serupa, dengan harapan dapat meringankan beban masyarakat seperti khitan massal dan donor darah. Kalau bahasa kami itu sedekah darah, jadi berbagi dan bermanfaat untuk orang lain. Ini sifatnya insidental sebetulnya, biasanya orang melahirkan kecelakaan, lebih dari itu kita menginventarisir golongan darah masyarakat di desa," tuturnya.(adv)